|
Teras Depan |
|
Ruang Tamu |
|
Kamar Tidur |
|
Teras Dalam |
|
Ruang Makan |
|
Dapur |
|
Teras Belakang |
|
Tampak Sisi Samping Rumah Pitung |
Setelah
dipugar, Rumah si Pitung tampak artistik. Rumah panggung berdinding papan dicat
ulang warna cat merah kecoklatan walau sedikit mengurangi keaslian. Termasuk
penggantian bahan bangunan baru yang rada mengganggu.
Pengunjung
diizinkan naik keruang atas melalui trap kayu bersusun yang agak sempit.
Sejumlah replika dihadirkan diberbagai ruang termasuk ruang tamu tak begitu
lebar. Disitu terdapat meubel/meja bundar, kursi jati gaya Betawi tempo dulu,
Diatas meja tamu berbentuk bundar dilengkapi beberapa buah stoples berisi
replica kue kering. Juga lampu gantung diruang tamu malah membuyarkan imaji
rumah kuno. Dipojok kanan ruang tamu terdapat patung manusia bercat hitam,
wajah dan kepalanya ditutupi kain tipis semacam kelambu yang juga berwarna
hitam. Sang juru kunci Farhan mengatakan tinggi patung manusia itu sepadan
dengan tinggi badan Si Pitung.
Diruang tengah
didapati lemari pakaian, tetapi bukan peninggalan milik Si Pitung, Ada berapa
benda lainnya dua buah koper logam seng kuno sumbangan budayawan Betawi, Ridwan
Saidi. Tempat tidur berkelambu, kasur dan bantal juga bukan asli pennggalan Si
Pitung. Seperti halnya bagian dapur berada bagian belakang. Disitu terdapat
replika alat memasak terbuat dari tanah lempung merah. Beberapa lukisan cat
minyak bergantung didinding. Salah satu diantaranya lukisan sepasang penganten
Betawi kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar